Menyusun sebuah karya ilmiah jenis apapun memang tidak bisa dikatakan mudah, meskipun hasil penelitian sudah didapatkan. Namun menuangkannya menjadi kalimat yang bisa dan mudah dipahami dalam karya ilmiah bukan persoalan mudah. Karena alasan sulitnya menuliskan hasil penelitian ini terkadang mahasiswa maupun dosen membutuhkan referensi. Jika sekedar dijadikan referensi kemudian ditulis ulang memakai bahasa sendiri sesuai kebutuhan tentu tidak masalah. Namun jika karya ilmiah lain kemudian secara mentah kalimatnya dipakai, maka sudah melakukan praktek plagiarisme. Praktek ini sudah termasuk tindak kejahatan, sehingga bisa berdampak parah. Oleh sebab itu perlu dihindari, salah satunya dengan melakukan cek plagiarisme sebelum berlanjut ke proses berikutnya.
Baca juga : Cara Cek Plagiarisme Untuk Jurnal Dan Skripsi Secara Online
Seberapa Penting Cek Plagiarisme Harus Dilakukan?
Melakukan cek plagiarisme menjadi langkah penting didalam proses penyusunan karya ilmiah jenis apapun. Sebab dengan melakukannya akan memperoleh sejumlah manfaat berikut ini:
- Menghindari tindak kejahatan, sebab plagiarisme termasuk ke dalam tindak kejahatan terhadap hak cipta yang tentu bisa berakhir di meja hijau.
- Menjaga kualitas karya ilmiah yang disusun tetap baik, karena bentuk plagiat sekecil apapun akan mengurangi mutu dari sebuah karya ilmiah.
- Sebagai bentuk penghargaan terhadap usaha orang lain dalam menyusun karya ilmiah, sehingga tidak asa menjiplak isinya dan digunakan sesuka hati. Sebab bisa jadi penulis sebelumnya melakukan perjuangan keras untuk bisa menyusun karya ilmiah yang Anda jiplak tadi.
- Ikut membangun reputasi perguruan tinggi maupun instansi manapun yang menjadi tempat Anda menulis karya ilmiah. Sebab perguruan tinggi dan instansi ini sudah sukses mencetak generasi yang tidak hanya bisa menduplikasi namun menyusun karya sendiri secara mandiri.
Supaya terhindar dari plagiarisme, baik yang disengaja maupun yang tidak maka perlu melakukan cek plagiarisme. Bisa mengandalkan sejumlah situs yang menyediakan layanan pengecekan tersebut, sehingga sejak awal bisa memastikan karya tulis yang disusun bersih dari duplikasi.
Tips Menghindari Plagiarisme dalam Menulis Karya Ilmiah
Mungkin beberapa dari Anda masih bingung, bagaimana memastikan karya ilmiah yang disusun bebas dari plagiarisme. Sehingga ketika melakukan cek plagiarisme hasilnya benar-benar bersih. Berikut beberapa tips menghindari plagiarisme yang bisa dicoba:
1. Membuat Kutipan Langsung
Tips pertama adalah dengan membuat kutipan langsung, yakni menyalin sebagian teks dari sebuah karya ilmiah. Diberi tanda petik dan mencantumkan sumber atau mencantumkan kreditnya.
Setelah itu dijelaskan dengan menggunakan bahasa sendiri, sehingga tidak asal mengutip maupun menyalin. Melainkan dibuat sedemikian rupa agar tidak terkesan asal menyalin saja tanpa adanya usaha apapun.
2. Membuat Parafrasa Teks
Berikutnya adalah membuat teks parafrasa, yakni mengutip dari kalimat karya tulis lain dan dikembangkan memakai bahasa sendiri. Namun perlu memastikan bahwa apa yang ditulis tidak mengubah gagasan maupun ide dari sumber yang dikutip tadi.
Biasanya di kalimat awal bisa ditambahkan kata-kata “Dilansir dari”, “Dikutip dari…”, silahkan menyebutkan sumbernya. Selanjutnya tetap harus dikembangkan dengan bahasa sendiri, baru kemudian melakukan cek plagiarisme untuk memastikan sudah bebas plagiat atau belum.
3. Daftar Pustaka
Jangan pernah lupa untuk menyusun daftar pustaka dan diletakan di bagian akhir karya tulis. Pada bagian ini Anda bisa mencantumkan semua sumber yang hasil karya ilmiahnya dipakai atau dikutip sesuai kebutuhan.
Penulisan daftar pustaka biasanya memiliki aturan atau kaidah tersendiri, dan seringnya selalu update. Jadi, pastikan menyesuaikan dengan kaidah yang baru sebab perlu mencantumkan sumber referensi secara lengkap dan detail.
4. Melakukan Sitasi dalam Teks
Melakukan sitasi adalah mencantumkan sumber dari kutipan yang ditulis di dalam karya ilmiah yang disusun. Melakukan sitasi akan mencegah karya ilmiah yang dibuat terdeteksi plagiat ketika dilakukan cek plagiarisme.
Penulisan sitasi sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, ada yang memasukan nama lengkap penulis karya ilmiah yang isinya dikutip. Ada juga yang mencantumkan judul karya ilmiah ditambahkan pula dengan tahun terbit, dan ada juga yang berupa nama penulis diikuti tahun terbit.
Memastikan karya ilmiah yang disusun bebas plagiat menjadi kebutuhan sekaligus kewajiban. Jadi, pastikan sudah melakukan cek plagiarisme sebelum benar-benar menuju ke tahap berikutnya. Sehingga kualitas karya tulis yang disusun terjaga begitu juga dengan reputasi Anda dan perguruan tinggi tempat Anda mengajar maupun kuliah.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Sumber :
https://www.kompasiana.com
https://penerbitdeepublish.com
https://idwebhost.com/
https://seoanaksholeh.com