Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi saat memasuki tahun 2030 mendatang. Bonus demografi yang dimaksud adalah adanya surplus SDM di usia produktif yang jumlahnya lebih tinggi dibanding usia kategori lainnya.
Hal ini memberi peluang dan tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi. Mendukung pencapaian tersebut, diselenggarakan Program Competitive Fund Vokasi 2023.
Apa Itu Competitive Fund Vokasi?
Program Competitive Fund Vokasi Tahun 2023 (Program CF Vokasi-2023) merupakan program yang mendorong dan memfasilitasi pendidikan tinggi vokasi untuk menyiapkan SDM dengan kemampuan technical skill yang unggul dan relevan.
Secara sederhana, Program Competitive Fund Vokasi 2023 merupakan program pendanaan untuk mendukung perguruan tinggi vokasi menyelenggarakan pendidikan berkualitas. Sehingga, perguruan tinggi vokasi bisa mencetak alumni yang punya keterampilan, unggul, dan mampu memenuhi tuntutan dunia kerja.
Program pendanaan ini diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi vokasi untuk mengembangkan diri. Khususnya dalam aspek peningkatan tata kelola dan kemitraan, aspek peningkatan kualitas dan inovasi pembelajaran dan aspek pengembangan kampus merdeka mandiri.
Program ini sesuai namanya memiliki sifat kompetitif, sehingga akan ada proses pengajuan proposal usulan untuk kemudian diseleksi. Siapa saja yang bisa berkompetisi? Yakni seluruh perguruan tinggi vokasi di bawah naungan Kemendikbud.
Baik itu PTN maupun PTS yang menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi dan tentunya sudah memenuhi syarat yang ditetapkan. Program Competitive Fund Vokasi 2023 dirilis pada 2 Maret 2023 dan kemudian dilakukan sosialisasi pada 6-7 Maret 2023 lalu.
Bagi PTV (Perguruan Tinggi Vokasi) yang memenuhi syarat dan proposal yang diajukan juga disetujui, maka berhak menerima dana bantuan. Harapannya dana yang diberikan bisa membantu meningkatkan mutu layanan pendidikan tinggi vokasi dan mencetak SDM unggul.
Pendanaan Program
Berapa dana yang akan diberikan oleh pemerintah untuk PTV terpilih dalam seleksi Program Competitive Fund Vokasi 2023? Terkait hal ini, kisaran dana yang akan diberikan berkisar antara Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar per program studi. Ketentuannya adalah sebagai berikut:
| No. | Kriteria Perguruan Tinggi | Jumlah Proposal Usulan | Dana Pendamping |
|---|---|---|---|
| 1. | Jumlah mahasiswa vokasi aktif lebih dari 2.000 dan Memiliki kerjasama aktif minimal 7 (tujuh) | Maksimal proposal usulan untuk tiga (3) program studi dan jumlah dana maksimal 1 miliar untuk setiap program studi | 10% dari dana yang disetujui |
| 2. | Jumlah mahasiswa vokasi aktif 1.000 s.d 2.000 dan Memiliki kerjasama aktif minimal 5 (lima) | Maksimal proposal usulan untuk dua (2) program studi dan dana maksimal 750 juta untuk setiap program studi | 7,5% dari dana yang disetujui |
| 3. | Akademi Komunitas Negeri, Akademi dan Politeknik selain kriteria 1 dan 2, serta Memiliki kerjasama aktif minimal 3 (tiga) | Jumlah proposal usulan satu (1) program studi dan dana maksimal 300 juta. | 5% dari dana yang disetujui. |
Catatan :
- Khusus untuk Politeknik yang memenuhi kriteria 1 atau 2 dapat mengusulkan kegiatan yang berbasis Perguruan Tinggi dengan dana tambahan maksimal 300 juta hanya untuk pengembangan kampus merdeka mandiri.
- Untuk kriteria 3, seluruh program studi yang diusulkan adalah program studi yang sudah mempunyai lulusan, kecuali program studi hasil transformasi.
Kemudian untuk komponen biaya, jenis biayanya juga sudah ditetapkan oleh pihak penyelenggara. Selain itu, juga ada ketentuan lain yang mengatur pengelolaan dana bantuan dalam Program Competitive Fund Vokasi 2023 ini.
Persyaratan Pengusul
Sebagaimana program kompetitif lainnya, Kemdikbud Ristek juga menetapkan sejumlah syarat yang wajib dipenuhi oleh pengusul. Persyaratan terbagi menjadi dua, berikut penjelasannya:
1. Persyaratan Umum
- PTN(termasuk Akademi Komunitas) dan PTS di bawah pembinaan Kemdikbud Ristek,
- PTN(termasuk Akademi Komunitas) dan PTS serta program studi vokasi yang tidak sedang dalam pengawasan atau pembinaan khusus dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
- PTN(termasuk Akademi Komunitas) dan PTS serta program studi vokasi tidak sedang dalam sengketa pengelolaan atau terlibat masalah hukum,
- PTS tidak sedang dalam perubahan bentuk, penggabungan, penyatuan dan/atau alih kelola dan pindah lokasi,
- Program studi vokasi tidak sedang dalam transformasi (program diploma tiga menjadi sarjana terapan),
- Program studi vokasi yang memiliki bentuk kerja sama aktif dengan dunia kerja dan rekam jejak implementasinya dalam dua (2) tahun terakhir. Dokumen pendukung dapat berupa Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilampiri dokumen implementasi kerjasama, sebagai contoh antara lain: dokumen kontribusi pihak dunia kerja dalam penyusunan kurikulum, penerimaan magang mahasiswa, perekrutan lulusan oleh industri, atau keterlibatan praktisi industri dalam pembelajaran.
2. Persyaratan Khusus
- Program studi vokasi telah terakreditasi atau sedang mengajukan proses reakreditasi.
- Program studi Vokasi yang sudah mempunyai lulusan, kecuali program studi transformasi.
- Perguruan tinggi telah memenuhi minimal 90 % pelaporan program studi vokasi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dalam dua semester terakhir (TS: Gasal 2021/2022 dan Genap 2021/2022).
Pengajuan Proposal dan Tahap Seleksi
Bagi perguruan tinggi vokasi atau PTV yang memenuhi persyaratan di atas, maka bisa menyiapkan proposal usulan yang sesuai ketentuan. berikut adalah detail ketentuan pengajuan proposal dalam Program Competitive Fund Vokasi 2023:
- Setiap Perguruan tinggi dapat mengajukan proposal mengacu pada tabel 2,
- Proposal Perguruan tinggi terdiri dari proposal usulan program studi yang telah diseleksi melalui mekanisme internal dan sesuai ketentuan panduan Program CF Vokasi-2023,
- Setiap perguruan tinggi hanya memiliki satu akun dan mengelola seluruh proposal usulan. Perguruan tinggi melakukan pendaftaran akun mengisi usulan proposal dan mengunggah dokumen pendukung dalam format pdf/doc melalui laman Competitive Fund Vokasi Kemdikbud.
Sedangkan untuk seleksi, Kemdikbud Ristek menetapkan akan ada 3 tahap seleksi yang disebut tahap evaluasi dan diakhiri dengan proses penetapan penerima program. Berikut penjelasannya:
- Evaluasi Administratif, dilakukan berdasarkan pemenuhan persyaratan dan kesesuaian format proposal dengan Panduan Program CF Vokasi-2023 yang diterbitkan oleh Direktorat KLSD PTV;
- Evaluasi Substantif, dilakukan berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan. Hasil evaluasi akan menjadi pertimbangan Direktur KLSD PTV untuk seleksi proposal pada tahap evaluasi kelayakan.
- Evaluasi Kelayakan, dilakukan bagi pengusul melalui presentasi usulan untuk dievaluasi kelayakan implementasi dan finalisasi usulan anggaran.
- Penetapan Pemenang, dilakukan oleh Direktur KLSD PTV berdasarkan hasil evaluasi kelayakan proposal.
Jadwal dan Proses Seleksi
Adapun jadwal untuk pelaksanaan Program Competitive Fund Vokasi 2023 dari tahap perilisan program sampai pengumpulan laporan hasil akhir program adalah sebagai berikut:
| Kegiatan | Tanggal |
|---|---|
| Launching Program CF Vokasi-2023 | 2 Maret 2023 |
| Sosialisasi Sistem Informasi Program CF Vokasi 2023 | 6 s.d. 7 Maret 2023 |
| Registrasi Pengusul dan Pemasukan Proposal | 9 Maret s.d. 23 Maret 2023 |
| Seleksi Proposal | 16 Maret s.d. 11 April 2023 |
| Pengumuman Penerima Program CF Vokasi-2023 | 14 April 2023 |
| Pengumpulan Laporan Kemajuan CF Vokasi-2023 | 31 Juli 2023 |
| Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi | Juli-Agustus 2023 |
| Batas akhir Pelaksanaan Kegiatan | 17 November 2023 |
| Pengumpulan Laporan Akhir CF Vokasi-2023 | 30 November 2023 |
Berikut adalah tahap usulan program Competitive Fund 2023 :
Format Proposal
Jelaskan ada bagian apa saja, dan selebihnya lihat lampiran yang ada di buku panduan
Sebagai program kompetitif, setiap PTV yang memenuhi persyaratan diwajibkan untuk mengajukan proposal usulan. Isinya harus bertanggung jawab terhadap kualitas, pelaksanaan, pengawasan proposal serta kebermanfaatan dan keberlanjutannya.
Selain itu, isi proposal juga wajib memenuhi ketentuan berikut ini:
- Isian dalam sistem seleksi harus dikemas secara ringkas namun kaya informasi.
- Usulan ditulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengikuti kerangka pikir logis yang jelas.
- Menghindari penulisan kalimat yang berulang, berlebihan dan minim informasi.
Tak hanya itu, proposal yang disusun juga wajib memiliki beberapa bagian pokok. Diantaranya adalah:
1. Bagian Pertama
Pada bagian ini, pengusul menjelaskan kesesuaian antara Rencana Induk pengembangan perguruan tinggi yang relevan dengan pengembangan program studi.
Kejelasan relevansi rencana induk dengan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pengembangan program studi, serta rekam jejak perguruan tinggi dalam memberikan dukungan program studi menuju keunggulan spesifik.
Pengusul juga memberikan kejelasan terkait upaya/strategi yang dipilih dan ketersedian SDM, sarana prasarana yang dimiliki untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang diusulkan serta mengantisipasi kendala yang akan dihadapi.
2. Bagian Kedua
Pada bagian ini, pengusul mengidentifikasi dan menjelaskan kesenjangan/gap, serta kejelasan informasi upaya yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan program studi dalam mengatasi kesenjangan.
Pengusul memberikan informasi yang baik kesesuaian kegiatan menuju keunggulan spesifik. Kegiatan menjamin memberikan kemanfaatan dan dampak terhadap pemecahan masalah.
Serta kontribusinya dalam pencapaian indikator kinerja dan keunggulan spesifik program studi dan produk unggulan.
3. Bagian Ketiga
Pada bagian ini, pengusul menunjukkan mekanisme yang baik, logis, skala prioritas dan dampak multiplier effect menuju perguruan tinggi unggul. Pengusul memberikan informasi yang akuntabel dan transparan dalam menentukan program studi yang diusulkan, tata kelola pelaksanaan program dan indikator kebolehjadian.
Bagian ini juga perlu disebutkan upaya pemilihan kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian keunggulan spesifik dan produk unggulan sebagai identitas prodi.
4. Bagian Keempat
Bagian ini, pengusul dapat mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi baik oleh perguruan tinggi dan program studi serta ada kejelasan informasi perlunya kegiatan yang diusulkan mendapat pembiayaan serta adanya kesiapan SDM.
Kemudian juga sarana prasarana dan kontribusi perguruan tinggi dalam menyelesaikan kegiatan yang diusulkan. Pengusul dapat menyusun kegiatan-kegiatan berdasarkan skala prioritas.
5. Bagian Kelima
Bagian ini, pengusul memberikan informasi yang jelas dan akuntabel terhadap pemanfaatan dan keberlanjutan menuju perguruan tinggi unggul, keunggulan spesifik program studi.
Serta upaya program studi membangun/merealisasikan produk unggulan sebagai identitas program studi. Serta upaya-upaya strategis dalam mencapai indikator kinerja utama dimasa depan sebagai gambaran kemandirian perguruan tinggi dan program studi.
Selain mencantumkan bagian-bagian pokok tersebut, proposal yang diajukan juga wajib berisi beberapa halaman lampiran. Seperti:
- Lampiran 1 : Identitas dan Pengesahan PT Pengusul
- Lampiran 2 : Tim Pengelola Program CF Vokasi-2023
- Lampiran 3 : Struktur Organisasi Penjamin Mutu CF Vokasi-2023 Tingkat PT
- Lampiran 4 : Surat Pernyataan Pelaporan PDDIKTI
- Lampiran 5 : Surat Pernyataan Tidak Memberikan Pembiayaan Ganda
- Lampiran 6 : Surat Pernyataan Tentang Status PT dan Program Studi
- Lampiran 7 : Rancangan Kegiatan dan Jadwal yang Diusulkan
Detail mengenai format proposal dan informasi lain di dalam Program Competitive Fund Vokasi 2023. Bisa mengunduh buku panduan program, yang diberikan penjelasan lebih mendalam.
Download :
Sosialisasi Competitive Fund 2023
Materi Teknis Penyusunan Proposal Competitive Fund 2023
Baca Juga :
7 Tips Membuat Proposal Anti Gagal
Pembukaan Bimbingan Teknis Penulisan Artikel Ilmiah Dosen Vokasi 2023
