fbpx

Contoh Deskripsi Diri Sertifikasi Dosen

Contoh deskripsi diri sertifikasi dosen

Contoh deskripsi diri sertifikasi dosen. Saat mengikuti sertifikasi dosen dijamin akan mencari contoh deskripsi diri sertifikasi dosen dari berbagai sumber sebagai bentuk persiapan. Deskripsi diri dalam Serdos Smart 2021 kemudian berubah istilah menjadi PDD-UKTPT dan isinya sendiri tidak jauh berbeda. Yakni menjelaskan diri sendiri (dosen) serta segala bentuk kegiatan selama melaksanakan Tri Dharma. 

Deskripsi diri kemudian menjadi salah satu syarat untuk bisa mengikuti sertifikasi dosen. Penyusunannya bisa dilakukan jauh-jauh hari baik di dalam Microsoft Word maupun dengan aplikasi lain. Saat proses pengisian deskripsi maka tinggal disalin saja ke kolom yang tersedia di sistem. Lalu, bagaimana cara menyusun deskripsi diri yang baik agar lolos serdos? 

Pengertian Deskripsi Diri untuk Sertifikasi Dosen 

Sebelum mengetahui apa saja contoh deskripsi diri sertifikasi dosen maka bisa mengetahui dulu hal penting terkait deskripsi diri. Pertama adalah pengertian, jadi pengertian dari deskripsi diri ini adalah essay yang terdiri dari point-point pertanyaan, yang harus diisi oleh seorang dosen. deskripsi diri merupakan tulisan yang bersifat unik atau tidak plagiat. 

Sesuai dengan namanya, dokumen ini meminta dosen mendeskripsikan diri sendiri dengan jelas. Akan ada beberapa poin yang ditanyakan dan dosen kemudian menyesuaikan dengan pencapaian atau praktek yang sudah dilakukan langsung di lapangan. 

Baca Juga:

Tips Menyusun Deskripsi Diri

Meskipun hanya diminta menjelaskan tentang diri sendiri, ternyata menyusun deskripsi diri tidak selalu mudah. Banyak yang mengaku butuh waktu seharian penuh dan baru menghasilkan satu paragraf. Jadi, mengatasi kesulitan saat menyusunnya bisa menyimak tips berikut: 

  • Sebaiknya mencari referensi, seperti contoh deskripsi diri sertifikasi dosen yang nanti dijelaskan di bawah. Sehingga punya gambaran harus menulis apa saja dalam deskripsi diri tersebut. 
  • Sebaiknya hanya melihat satu atau dua contoh deskripsi diri sertifikasi dosen saja, sebab jika terlalu banyak maka bisa bingung. 
  • Menjadi diri sendiri, karena deskripsi diri antara satu dosen dengan dosen lain dijamin unik atau punya ciri khas. Deskripsi diri pada dasarnya menceritakan keseharian dosen dalam bentuk narasi, jadi bisa disampaikan seleluasa mungkin. 
  • Jelaskan tentang tiga hal dimulai dari siapa diri sendiri, mata kuliah yang diampu, serta kegiatan di fakultas dan Prodi. 

Baca Juga:

Contoh Deskripsi Diri Sertifikasi Dosen 

Mempermudah penyusunan deskripsi diri untuk sertifikasi dosen, berikut adalah beberapa contoh deskripsi diri sertifikasi dosen yang bisa dijadikan referensi: 

1. Contoh Pertama

a. Usaha Kreatif 

Tahun 2015 saya mulai menjadi dosen tetap pada program studi teknik informatika (sekarang informatika) dan dipercaya mengampu mata kuliah Pemrograman Berorientasi Objek, Pemrograman Web dan Basis Data. 

Alhamdulillah di kampus tempat saya mengajar, di setiap ruang kelas sudah tersedia projector (infocus) dan papan tulis, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan baik. 

Dari awal saya mengajar, secara umum setiap pertemuan saya awali dengan salam pembuka, menyampaikan tujuan pembelajaran, review materi sebelumnya, penyampaian materi pembelajaran, tanya jawab, menyimpulkan materi, menyampaikan gambaran materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menutup pembelajaran. 

Penyampaian materi saya lakukan dengan ceramah, menggunakan slide presentasi serta menulis di papan tulis untuk mempertajam penjelasan terhadap poin-point materi tertentu. Alhamdulillah dengan langkah tersebut perkuliahan sudah berjalan cukup baik. 

Namun seiring berjalannya waktu saya merasa bahwa perlu ada cara/metode pembelajaran yang dapat mengubah pelajaran menjadi lebih berkualitas, apalagi yang saya ajar adalah mahasiswa IT. Alhamdulillah pada tanggal 11 – 15 November 2015 saya berkesempatan mengikuti Pelatihan Active Learning in Higher Education (ALIHE) di LPMPP Universitas Bengkulu. 

Ilmu yang saya dapatkan dari pelatihan ini saya terapkan dalam pembelajaran, menerapkan metode pembelajaran yang beragam dan saya berusaha mengemas pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak monoton. 

Berbekal ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai praktisi dalam dunia IT, saya memiliki beberapa portofolio produk IT berupa aplikasi yang telah digunakan di beberapa lembaga. 

Sehingga produk ini selalu saya sampaikan di awal perkuliahan untuk memberikan contoh kepada mahasiswa bahwa aplikasi yang saya buat adalah hasil dari pembelajaran mata kuliah. Khususnya mata kuliah basis data, pemrograman berorientasi objek dan pemrograman web.

b. Dampak Perubahan 

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang beragam, dan mengemas  dalam  pembelajaran yang menyenangkan. Berdampak baik pada saya dan mahasiswa yaitu perkuliahan menjadi lebih menyenangkan, dan mahasiswa tidak terlihat bosan dengan materi yang saya sampaikan. 

Memberikan beberapa contoh produk berupa aplikasi yang dihasilkan dari penerapan mata kuliah basis data, pemrograman berorientasi objek dan pemrograman web. Maka mahasiswa semakin antusias dalam mengikuti perkuliahan. 

Selain itu rasa ingin tahu mahasiswa semakin meningkat, sehingga mahasiswa mulai aktif bertanya dalam proses perkuliahan dan diskusi. Dari penggunaan e learning dan blog yang berisi materi-materi kuliah yang bisa diakses kapanpun oleh mahasiswa. 

Mahasiswa terlihat lebih siap ketika pertemuan tatap muka di kelas, mampu menjawab pertanyaan yang saya berikan di kelas, mampu memberikan penjelasan dengan lebih baik saat diskusi, karena sebelumnya mereka sudah mendapatkan materi dan mempelajarinya di elearning dan blog pribadi saya.

Penugasan yang diberikan di elearning juga berdampak baik bagi kualitas pembelajaran. Mahasiswa lebih tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, karena di elearning dapat dilakukan pembatasan waktu pengumpulan tugas. Dampak positif penerapan elearning juga terasa bagi saya sebagai dosen,. 

Yaitu saya dapat share materi secara langsung ke semua peserta kelas, memberikan penilaian langsung pada elearning. Materi yang saya publish pada blog pribadi dan youtube berdampak baik pada mahasiswa, karena juga menambah wawasan bagi mahasiswa tentang materi perkuliahan tertentu.

Mereka mendapatkan contoh-contoh kasus baru yang berkaitan dengan perkuliahan di laman blog ataupun channel youtube saya. Sehingga apa yang saja bagikan di berbagai media online menjadi media pendukung mereka dalam belajar dan memperdalam materi perkuliahan. 

c. Kedisiplinan 

Contoh  nyata  kedisiplinan  yang  saya  tunjukkan  dalam  pelaksanaan  pembelajaran  yaitu:  

  • Saya berusaha menjalankan perkuliahan/pembelajaran sesuai dengan kalender akademik. 
  • Melaksanakan perkuliahan tatap muka sesuai aturan akademik yaitu 14 kali tatap muka di luar UTS dan UAS, namun tidak bisa dipungkiri kadang-kadang tatap muka tidak sampai 14 kali namun saya tetap berusaha  minimal  12  kali  tatap  muka.  
  • Untuk  menutupi  kekurangan  tatap  muka  itulah  saya menerapkan elearning sehingga perkuliahan tetap berjalan. 
  • Berusaha masuk kelas tepat waktu, memulai pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu. Jika jadwal kuliah pukul 08:00-09:40. Maka saya berusaha masuk kelas sebelum pukul 08:00 atau selambat-lambatnya saya akan masuk kelas pukul 08:10 dan akan mengakhiri perkuliahan pada pukul 09:40. 
  • Selalu menyampaikan dan membuat kesepakatan sesuai kontrak perkuliahan yang berisi aturan-aturan dalam perkuliahan. Seperti waktu masuk, toleransi terlambat, jumlah minimal kehadiran, komponen dan bobot penilaian. 
d. Keteladanan 

Contoh nyata keteladanan yang saya tunjukkan adalah selalu mengucapkan salam ketika hendak memasuki kelas dan ketika akan memulai pembelajaran dan pada saat menutup pembelajaran. 

Berpenampilan sederhana, namun tetap memperhatikan kerapian seperti berpakaian yang rapi, bersih dan sopan. Ketika ke kampus baik itu mengajar ataupun melaksanakan aktivitas lain seperti bimbingan akademik atau bimbingan skripsi. 

Contoh teladan lainnya adalah  saya  selalu menghargai hak-hak mahasiswa, misalkan dalam mengajar saya selalu berusaha datang tepat waktu sehingga waktu belajar mahasiswa pada mata kuliah yang saya ajar tidak terbuang sia-sia.

e. Keterbukaan Terhadap Kritik 

Saya menganggap kritik adalah kebutuhan bagi saya sebagai dosen khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran. Saya selalu menyampaikan kepada mahasiswa, bahwa dosen juga manusia biasa yang tentu tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. 

Untuk itu saya selalu sampaikan supaya mahasiswa tidak perlu takut untuk memberikan kritik dan saran kepada saya. Contohnya saya pernah dikritik oleh mahasiswa pada saat mengajar di tahun 2016 bahwa cara saya menyampaikan materi terlalu cepat. 

Sehingga mahasiswa banyak yang sulit mengikuti materi yang saya sampaikan. Saya mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa saya yang telah mengingatkan saya. Akhirnya setiap mengajar saya berusaha untuk menanyakan tentang cara mengajar saya apakah terlalu cepat atau tidak. 

Saya ingin memastikan bahwa mahasiswa dapat mengikuti materi yang saya sampaikan. Mahasiswa dapat mengkritik saya secara langsung atau melalui Kuesioner Kinerja Dosen dalam Mengajar yang disebar oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas tempat saya mengajar. 

Baca Juga:

2. Contoh Kedua 

a. Usaha Kreatif 

Saya mengajar di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang dimulai pada tahun 2015 saya mengampu beberapa mata kuliah yang mengharuskan ada praktikum di dalamnya. Mata kuliah yang saya ampu antara lain adalah pengantar Aplikasi Komputer, Komputer Terapan, Media pembelajaran berbasis TIK.  

Pada awal perkuliahan seperti biasa saya menyampaikan kontrak kuliah yang disepakati bersama antara lain maksimal keterlambatan, sistem penilaian, tugas-tugas, serta minimal kehadiran dalam satu semester. 

Perkuliahan praktikum dari awal sampai akhir mengharuskan siswa mengikuti apa yang saya kerjakan di depan. Saya menggunakan metode tutorial demonstrasi dan latihan yang dikombinasikan dengan proyek akhir per individu pada 3 pertemuan di akhir semester. 

Pada awal mengajar metode yang saya ajarkan sangat membuat mahasiswa antusias karena mereka bisa mempraktekkan langsung apa yang saya demonstrasikan.

Namun permasalahan muncul pada saat pengerjaan proyek seperti pada mata kuliah Media Pembelajaran Berbasis TIK. Misalnya pada proyek akhir saya mengajak mahasiswa untuk membuat sebuah proyek media pembelajaran dengan menggunakan Slide Master pada Microsoft Powerpoint  secara individu. 

Pada saat pengumpulan media pembelajaran, kebanyakan media pembelajaran tidak sesuai dengan ketentuan atau aspek penilaian media pembelajaran. Salah satunya adalah desain tampilan yang masih kurang harmonis. 

Ukuran tulisan serta warna latar belakang masih sama dengan tulisan sehingga sulit terbaca. Kemudian saya mencoba refleksi perkuliahan sebelumnya pada perkuliahan semester selanjutnya metode tidak saya rubah hanya saya lebih menekankan penjelasan pada poin-poin yang masih kurang.

Hasilnya setelah dikerjakan dengan kelompok kecil cukup signifikan desain tampilan baik memenuhi kriteria aspek penilaian,  kesesuaian tema media dengan materi pelajaran juga baik, serta tata warna yang harmonis.

b. Dampak Perubahan

Pemanfaatan teknologi dalam proses perkuliahan memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Menggunakan elearning kampus  dengan tujuan meningkatkan daya serap atas materi yang diajarkan serta memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa dalam mengakses materi perkuliahan.

Dengan elearning juga dosen dapat mengunggah semua materi perkuliahan di awal semester sehingga mahasiswa mengunduh semua materi perkuliahan dan dapat mempelajari materi yang akan disampaikan dosen selanjutnya. 

Dukungan penuh dari kampus juga sangat membantu bagi mahasiswa,  dengan disediakannya jaringan WiFi di seluruh penjuru kampus. Elearning juga menjadikan mahasiswa dapat melakukan diskusi dengan dosen dan dengan teman sejawat di luar jam kuliah. 

Pada proses perkuliahan memberikan tugas kelompok berupa proyek akhir pada akhir perkuliahan. Hal ini mampu memberikan pengalaman dan wawasan bagi mahasiswa. Mahasiswa  juga menjadi aktif dan kreatif dalam merancang sebuah media pembelajaran. 

c. Kedisiplinan 

Pada perkuliahan praktikum, saya gunakan metode tutorial, demonstrasi dan latihan. Dua kali tugas dalam satu semester dan minimal pertemuan yang harus dipenuhi mahasiswa dalam satu semester adalah 12 kali pertemuan. 

Jika mahasiswa tidak memenuhi syarat minimal pertemuan maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir semester. Tata tertib mahasiswa selama mengikuti perkuliahan yang disepakati bersama antara lain hadir paling lambat 15 menit sebelum perkuliahan dimulai. 

Setelah terlambat lebih dari 15 menit mahasiswa tidak diperkenankan untuk masuk kelas kecuali dengan alasan logis disertai bukti. Tidak diperkenankan menggunakan kaos oblong dan sandal. Khusus pada perkuliahan saya tidak ada ujian dan penugasan susulan. 

Karena untuk melatih mahasiswa agar dapat dengan sungguh-sungguh kuliah tanpa mengharapkan adanya ujian ulang/susulan. Pada proses perkuliahan semua tugas dikumpulkan dengan menggunakan e-mail dengan batas maksimal pengumpulan yang saya tentukan. 

Seperti yang sudah saya lakukan, tugas maksimal dikumpulkan satu minggu dari hari pemberian tugas. Tugas dikumpulkan maksimal sebelum jam 12 malam, dengan demikian mahasiswa dituntut untuk disiplin waktu dalam mengumpulkan tugas. 

d. Keteladanan

Banyak sekali keteladanan yang bisa saya tunjukan kepada mahasiswa antara lain:

  • Keteladanan dalam berpakaian, sebagai seorang dosen selalu berusaha berpakaian rapi layaknya seorang pendidik. Saya wajibkan kepada mahasiswa saya untuk selalu berpakaian rapi.
  • Keteladanan dalam berperilaku, seorang dosen juga harus berperilaku baik kepada mahasiswa dan kepada rekan kerja. Dalam proses belajar di kelas sebisa mungkin saya berperilaku yang baik.
  • Keteladanan dalam bertutur kata, setiap mengajar seorang dosen pasti harus berbicara menyampaikan materi. Saya pribadi selalu berusaha menggunakan tutur kata yang sopan dan baik dalam mengajar. Hal tersebut juga saya wajibkan kepada mahasiswa saya pada saat presentasi. 

e. Keterbukaan Terhadap Kritik 

Saya suka mengkritik namun saya tidak anti kritik ada kritik yang saya terima baik dari mahasiswa maupun dari rekan kerja. Salah satu kritik yang pernah saya terima dari mahasiswa adalah pada saat menjelaskan materi praktikum terlalu cepat sehingga susah diikuti oleh beberapa mahasiswa. 

Terkadang saya merasa tempo sudah cukup lambat namun saya dapat memaklumi karena setiap mahasiswa berbeda-beda dalam menyerap informasi. Oleh karena itu setiap selesai menjelaskan sesuatu di kelas saya akan bertanya apakah penjelasan sudah jelas atau terlalu cepat. 

Jika masih banyak mahasiswa belum jelas dengan penjelasan yang saya berikan saya akan ulangi pada point yang belum jelas tersebut. Selagi kritik tersebut merupakan kritikan yang membangun dan berguna bagi diri saya, akan saya terima dan menjadi refleksi bagi saya.

Dua contoh deskripsi diri sertifikasi dosen di atas adalah pada poin A, yang nantinya masih ada lagi poin B dan seterusnya. Pada dasarnya deskripsi diri adalah bagaimana menyampaikan diri sendiri dalam bentuk tulisan. Sehingga tim penilai nanti bisa mengenal dosen tersebut dengan baik dan menilai sudahkah memenuhi kriteria sebagai dosen profesional. 

Di tag :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132