Informasi

4 Tips Menjadi Dosen Muda yang Disukai Mahasiswa


Sebagai dosen muda tentunya ingin sekali menjadi dosen yang sukses, tidak hanya sukses mendapatkan jabatan akademik maupun sukses meraih sertifikasi saja. Melainkan juga sukses merebut hati mahasiswa sehingga menjadi dosen yang disukai.

Menjadi dosen yang mampu disukai oleh ratusan mahasiswa yang diajar tentu bukan hal mudah, apalagi jika masih terbilang baru dalam menekuni profesi satu ini. Namun, apa saja yang perlu dilakukan seorang dosen agar bisa disukai oleh mahasiswanya?

Baca juga : Alasan Perlu Menulis Dan Menerbitkan Buku Di Penerbit Buku Dosen Terbaik

Cara Menjadi Dosen Muda yang Disukai Mahasiswa

Kesan dosen killer mungkin menjadi momok menakutkan, sebab akan dibenci dan sulit mendapatkan penghargaan dari mahasiswa. Sebagai dosen muda hal ini tentu perlu dihindari. Sebab bagaimanapun juga dengan menjadi dosen yang disukai mahasiswa maka akan memudahkan proses penyampaian materi di kelas.

Membantu para dosen muda agar sukses menjadi dosen yang disukai dan bebas dari predikat killer. Maka bisa melakukan sejumlah cara sederhana berikut ini:

1. Tidak Menyusahkan Mahasiswa

Jika Anda ingin menjadi dosen muda yang disukai oleh mahasiswa yang diajar, maka penting sekali untuk tidak memaksa mereka menjadi seperti yang Anda inginkan. Melainkan Anda harus mampu melihat potensi yang dimiliki masing-masing mahasiswa.

Misalnya saja dengan memberi kebebasan bagi mereka untuk bereksplorasi saat mengerjakan tugas yang Anda berikan. Berikan pula deadline yang tidak terlalu pendek, sebab mereka dijamin juga memiliki tugas kuliah yang banyak dari berbagai dosen.

2. Santai Saat Mengajar

Meskipun Anda menjadi dosen muda yang menyampaikan mata kuliah cenderung serius misalnya statistika, atau mungkin matematika dan lain sebagainya. Bukan berarti selama di kelas dan selama menyampaikan materi juga harus serius.

Anda bisa tetap tampil apa adanya, misal dengan gaya santai dan memakai bahasa yang mudah dipahami mahasiswa yang notabenenya masih sangat muda. Jadi, usahakan tidak terlalu kaku saat berada di kelas. Sesekali ajak mahasiswa untuk bercanda, dan di tengah penyampaian materi bisa diajak mengobrol banyak hal santai agar suasana kelas lebih cari dan nyaman.

3. Tidak Pelit dalam Memberi Nilai

Mahasiswa biasanya langsung drop saat menghadapi dosen muda yang pelit dalam memberi nilai. Tidak segan-segan memberi nilai buruk, mungkin bagi beberapa dosen dianggap bisa menjadi pecut untuk memotivasi mereka belajar lebih giat.

Namun, langkah ini bisa menjadi boomerang yakni dijauhi mahasiswa sehingga tidak bisa menjadi dosen yang mereka butuhkan untuk memahami materi dengan baik. Oleh sebab itu usahakan memberi nilai yang tidak membebani mereka.

Cara ini justru membantu mahasiswa memiliki rasa percaya diri untuk melanjutkan kuliah dan belajar lebih giat. Sebab memiliki keyakinan bahwa dosen maha baik itu ada, bukan sekedar cerita di dalam novel saja.

4. Update Perkembangan Zaman

Membangun interaksi di dalam kelas adalah hal penting, dan hal ini perlu dipelajari oleh para dosen muda. Mengapa? Sebab dengan melakukan interaksi maka bisa lebih dekat dengan mahasiswa dan memahami kesulitan serta potensi yang mereka miliki.

Hal ini akan memudahkan Anda dalam menyampaikan materi, apakah perlu diulang sampai mereka paham atau perlu lanjut ke materi berikutnya. Selain itu bisa memilih calon yang tepat untuk mewakili kampus dalam berbagai kegiatan lomba, penelitian, dan sebagainya.

Caranya adalah dengan selalu update perkembangan zaman, pahami apa saja yang sedang banyak diperbincangkan. Selain itu paham apa saja yang bisa digunakan untuk memudahkan kegiatan belajar dan mengajar, tentunya dengan teknologi terkini.

Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Sumber : https://sevima.com/

Admin Dunia Dosen

Admin Website Dunia Dosen Indonesia.

Recent Posts

Cara Membuat Soal di WordWall untuk Evaluasi Pembelajaran

Menggunakan teknologi digital dalam kegiatan pengajaran tentu menjadi langkah yang tepat, salah satunya dengan menggunakan…

1 week ago

Publikasi di Closed Access Journal? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Pada saat mencari referensi maupun bahan bacaan dari jurnal ilmiah, kadang menemukan closed access journal…

1 week ago

Batas Plagiarisme Jurnal dan 5 Tips Menghindari Plagiarisme

Menghindari plagiarisme juga diimbangi dengan pemahaman mengenai batas plagiarisme jurnal. Artinya, skor hasil cek plagiarisme…

1 week ago

Diktisaintek Berdampak, Ini Bedanya dengan Kampus Merdeka

Dalam momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengumumkan peluncuran…

1 week ago

13 AI untuk Membuat Kesimpulan, Bisa Untuk Jurnal Hingga Materi!

Jika Anda menyusun karya tulis ilmiah dan menjadikan PPT maupun video di YouTube sebagai referensi.…

1 week ago

AI untuk Belajar Bahasa Inggris Gratis, Speaking Sampai Listening

Keberadaan platform AI untuk belajar bahasa Inggris gratis tentu menjadi angin segar bagi akademisi. Baik…

1 week ago