fbpx

FKKMK UGM Jadi FAIMER Institute Pertama di Asia Tenggara

FKKMK UGM
Presiden FAIMER Philadelphia, Prof. John J. Norcini, MD.,Ph.D., (kiri) bersama Wakil Dekan FKKMK Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D., dalam peresmian program FRIENDSHIP, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (5/3). (Foto: dok. ugm.ac.id)

Yogyakarta – Departemen Pendidikan Kedokteran, Kesehatan, dan BioEtika Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan program FAIMER Regional Institute of Indonesia For Educational Development and Leadership (FRIENDSHIP).

Bekerja sama dengan Foundation for Advancement of International Medical Education and Research (FAIMER) Institute, program ini dikembangkan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan. Baik di Indonesia maupun di negara-negara lain di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara.

”FAIMER dikenal banyak melakukan kegiatan pengembangan pendidikan kesehatan. Sekarang FKKMK UGM menjadi salah satu dari 11 FAIMER Regional Institute, yang pertama di wilayah Asia Tenggara,” tutur Wakil Dekan FKKMK UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D., dalam peresmian program FRIENDSHIP, Selasa (5/3).

Program yang diinisiasi sejak tahun 2012 ini, mulai berjalan pada tahun 2018 lalu. Meski baru resmi diluncurkan bersamaan dengan peringatan Dies Natalis FKKMK UGM. Gandes memaparkan, FAIMER merupakan suatu institusi pengembangan ilmu dan riset di bidang pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan yang berbasis di Philadelphia, Amerika Serikat.

Bersama UGM, institusi ini menawarkan 2 program yang bisa dimanfaatkan oleh tenaga profesional di bidang kesehatan, yaitu program FRIENDSHIP tailor-made to Master in Medical and Health Professions Education (MPHE) yang sesuai untuk peserta S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan, serta program fellowship yang dilaksanakan selama 2 tahun dengan model blended learning.

”Program blended learning ini sesuai untuk tenaga kesehatan yang bekerja dan mungkin tidak memiliki waktu untuk menempuh pendidikan formal jenjang S2,” terang Ketua FRIENDSHIP, dr. Mora Claramita, MHPE., Ph.D dikutip ugm.ac.id.

Pelatihan yang diberikan kepada para tenaga kesehatan berkaitan dengan pengembangan riset di bidang kesehatan, prinsip kepemimpinan, penjaminan mutu, serta berbagai materi lainnya. Selain mendapat materi-materi tersebut, peserta program juga menjalani kegiatan residential training sebanyak 2 kali, masing-masing selama 1 minggu, di FKKMK UGM.

Peserta FRIENDSHIP, ujar Mora, adalah para praktisi, peneliti di bidang kesehatan, serta dosen di institusi pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan. Program ini dapat mereka ikuti dengan terlebih dahulu mengirimkan proposal.

Presiden FAIMER Philadelphia, Prof. John J. Norcini, MD.,Ph.D., menerangkan program ini tidak hanya memberikan dampak perbaikan pada institusi pendidikan kesehatan, namun juga membuat perubahan yang nyata bagi masyarakat.

”Program ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelatihan tanpa harus datang jauh-jauh ke Amerika Serikat. Kami mengikuti perkembangan dari orang-orang yang sudah menyelesaikan program ini, dan banyak dari mereka membagikan apa yang mereka dapatkan dan melatih lebih banyak orang sehingga dampaknya tidak berhenti di institusi itu saja,” terangnya.

Redaksi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132