Informasi

FKM Unhas Baru Saja Menggelar Yudisium, Berikut Pesan Dekan


FKM Unhas Baru Saja Menggelar Yudisium, Ini Pesan Dekan – Pandemi Covid-19 memang membuat perguruan tinggi di seluruh nusantara menjalankan sistem pembelajaran dalam jaringan. Namun pada momen-momen tertentu kehadiran di kampus secara langsung diperlukan. 

Salah satunya di acara wisuda untuk mahasiswa yang sudah berhasil menyelesaikan tingkat akhirnya. Kabar terbaru datang dari Unhas (Universitas Hasanudin), tepatnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat atau FKM yang menggelar acara yudisium. Berikut informasinya. 

Baca juga : Presiden Jokowi Berharap Kurikulum Di Perguruan Tinggi Dilakukan Relaksasi

FKM Unhas Menggelar Yudisium

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di Universitas Hasanudin (Unhas) kembali menggelar acara yudisium pada Senin (16.11.2020) kemarin. Acara ini sendiri dilakukan untuk pertama kalinya secara daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan). 

Penyelenggaraan secara daring dan luring ini sendiri sebagai bentuk dukungan Unhas dalam mensukseskan program pemerintah menghentikan penyebaran Covid-19. Meskipun begitu acara yudisium ini berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan rencana awal. 

Yudisium ini sendiri diikuti oleh calon wisudawan dan wisudawati sejumlah 82 orang. Terdiri dari 27 mahasiswa dari program studi S1 Kesehatan Masyarakat. 16 mahasiswa dari program studi S1 Ilmu Gizi, 30 mahasiswa dari program studi S2 Kesehatan Masyarakat, dan 9 mahasiswa dari program studi S3. 

Melalui yudisium pertama di tengah pandemi yang dilakukan oleh Unhas ini, diakui bahwa untuk jumlah wisudawan dan wisudawati di program studi jenjang S3 adalah yang terbanyak. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Dekan FKM Unhas yaitu Dr. Aminudin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., menyampaikan pidato penting di dalam yudisium tersebut. Dr Aminudin menyampaikan bahwa untuk menjadi mahasiswa maupun alumni perlu sekali untuk memperhatikan setidaknya tiga hal. 

Pertama, adalah memiliki pengetahuan mahasiswa. Pengetahuan ini kata beliau merupakan hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan membaca. Misalnya seberapa sering waktu luang yang dimiliki mahasiswa dimanfaatkan untuk membaca buku. 

Memiliki kebiasaan membaca buku akan membantu para mahasiswa untuk mengikuti jejak menjadi pelajar yang baik. Kemampuan membaca sudah tentu dimiliki dan tinggal menjadikannya sebagai kebiasaan. 

Kegiatan membaca kemudian akan membantu mahasiswa tersebut meningkatkan ilmu dan pengetahuannya di berbagai bidang. Khususnya di bidang ilmu yang sedang dipelajari di program studi yang diambil di Unhas. Sedangkan untuk bidang ilmu umum adalah bisa menjadi bekal tambahan ketika terjun di tengah masyarakat langsung. 

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah mengenai sikap, sebab dengan tingginya ilmu yang dimiliki dari kegiatan belajar di kampus dan membaca buku yang banyak dari tema yang beragam. Ketika tidak ditunjang dengan sikap atau karakter dan kepribadian yang baik maka akan kurang maksimal. 

Dr. Aminudin mencontohkan seperti perilaku siapa saja dalam menanggapi protokol kesehatan. Mereka sudah tahu bahwa protokol ditetapkan untuk dijalankan agar meminimalkan resiko penularan Covid-19, seperti memakai masker dan sebagainya. 

Namun masih banyak yang memilih tidak acuh dengan protokol kesehatan tersebut, yang tentunya bisa merugikan diri mereka sendiri sekaligus orang di sekitarnya. 

Sedangkan untuk hal ketiga atau yang terakhir adalah mengenai keterampilan. Mahasiswa dituntut untuk memiliki keterampilan lebih yang sangat bermanfaat ketika sudah lepas dari perguruan tinggi. 

Keterampilan yang sudah dipelajari penting untuk kemudian diterapkan secara rutin. Sehingga semakin sering diterapkan atau digunakan maka keterampilan ini semakin kuat dan tentunya bermanfaat untuk orang banyak. 

Disampaikan pula oleh Dr. Aminudin bahwa untuk lulusan dari program studi kesehatan masyarakat dan juga ahli gizi. Keterampilan yang dijelaskan olehnya masuk ke dalam kategori soft skill

Lebih lanjut, beliau juga menambahkan bahwa kombinasi antara ketiga hal penting di atas akan membantu menjadikan mahasiswa tersebut sebagai mahasiswa yang berkompetensi. 

Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono

Sumber : https://www.fajarpendidikan.co.id

Admin Dunia Dosen

Admin Website Dunia Dosen Indonesia.

Recent Posts

Cara Membuat Soal di WordWall untuk Evaluasi Pembelajaran

Menggunakan teknologi digital dalam kegiatan pengajaran tentu menjadi langkah yang tepat, salah satunya dengan menggunakan…

3 days ago

Publikasi di Closed Access Journal? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Pada saat mencari referensi maupun bahan bacaan dari jurnal ilmiah, kadang menemukan closed access journal…

3 days ago

Batas Plagiarisme Jurnal dan 5 Tips Menghindari Plagiarisme

Menghindari plagiarisme juga diimbangi dengan pemahaman mengenai batas plagiarisme jurnal. Artinya, skor hasil cek plagiarisme…

4 days ago

Diktisaintek Berdampak, Ini Bedanya dengan Kampus Merdeka

Dalam momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengumumkan peluncuran…

4 days ago

13 AI untuk Membuat Kesimpulan, Bisa Untuk Jurnal Hingga Materi!

Jika Anda menyusun karya tulis ilmiah dan menjadikan PPT maupun video di YouTube sebagai referensi.…

4 days ago

AI untuk Belajar Bahasa Inggris Gratis, Speaking Sampai Listening

Keberadaan platform AI untuk belajar bahasa Inggris gratis tentu menjadi angin segar bagi akademisi. Baik…

4 days ago