fbpx

Gabungkan Tiga Konferensi Internasional Sekaligus, UII Bahas Isu-Isu Terkini Terkait Industri 4.0

konferensi internasional
UII International Conference atau disebut UIC digelar Rabu, (23/10). Konferensi internasional ini mengusung isu-isu terkini bertema Industri 4.0. Ditelisik lebih lanjut, konferensi ini merupakan gabungan dari tiga konferensi berbeda. (sumber: uii.ac.id)

Yogyakarta – UII International Conference atau disebut UIC digelar Rabu, (23/10/2019). Konferensi internasional ini mengusung isu-isu terkini bertema Industri 4.0. Ditelisik lebih lanjut, konferensi internasional ini merupakan gabungan dari tiga konferensi internasional berbeda. UIC dirancang atas kolaborasi dua fakultas di Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Fakultas Teknologi dan Fakultas Ekonomi dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat  sebagai naungannya.

Tiga konferensi internasional yang dimaksud meliputi ICET4SD (International Conference on Engineering Technology for Sustainable Development), IBITeC (International Biomedical Instrumentation and Technology Conference), dan 3rd UII-iCabe (UII International Conference on Accounting, Business and Economics).

ICET4SD merupakan acara dua tahunan yang menghadirkan empat keynote speakers yaitu Assoc. Prof. Tomohiko Igasaki dari Kumamoto University, Jepang, Prof. Pedro Miguel Ferreira Martins Arezes dari University of Minho Portugal, Prof. Wisnu Jatmiko dari UII, dan Prof. Dato’ Dr. Abu Abdullah dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka.

Sementara itu IBITeC (International Biomedical Instrumentation and Technology Conference) pertama kali diselenggarakan oleh Prodi Teknik Elektro UII. Tiga keynote speakers yang dihadirkan yakni Prof. Udantha Abeyratne dari Queensland University, Australia, Assoc. Prof. Tomohiko Igasaki dari Kumamoto University, Japan, dan Assoc. Prof. Norlaili binti Mat Safri dari Universiti Teknologi Malaysia.

Kemudian, terakhir adalah 3rd UII-iCabe (UII International Conference on Accounting, Business and Economics) dengan empat keynote speakers seperti Prof. Phil Hancock dari University of Western Australia, Prof. Abdul Ghafar Ismail dari Kolej Pengajian Islam Johor, Prof. Hadri Kusuma dari UII, dan Dr. Halim Alamsyah dari Lembaga Penjaminan Simpanan.

“Seluruh makalah ilmiah yang masuk akan dipublikasikan pada berbagai publisher ternama yang terindeks oleh jurnal seperti Scopus, Clarivate Analytics, IEEE dan jurnal baik nasional maupun internasional yang melakukan perjanjian partnership dengan masing-masing seminar internasional”, ucap Direktur DPPM UII, Dr. Eng. Hendra Setiawan, S.T., M.T.

konferensi internasional
UIC diselenggarakan di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta dengan beragam isu yang dibahas. (sumber: uii.ac.id)

Ia menambahkan jika UIC bisa menjadi pilot project, sehingga diharapkan menjadi event besar seminar ilmiah berskala internasional. Terdapat 200 makalah yang masuk dari berbagai negara misalnya Jepang, Portugal, Sri Lanka, Cina, Irak, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Makalah ini kemudian ditinjau secara objektif oleh reviewer dari beberapa negara.

Nantinya UII ICABE akan memilih 120 makalah terbaik untuk dipublikasikan di jurnal bereputasi. Semua skema publikasi akan dikirimkan ke basis data indeks internasional utama demi memastikan artikel atau makalah memiliki visibilitas yang baik secara internasional.

Salah satu topik menarik dalam konferensi internasional kali ini adalah tentang I-stresss Apps yang dikembangkan oleh Norlaluli dari UTM. I-Stress apps adalah alat yang dapat membantu masyarakat dalam mendeteksi CVD (Cardiovascular Disease). CVD merupakan penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.

“Masyarakat yang mengalami CVD harus mendapatkan pertolongan secepatnya di rumah sakit. Aplikasi ini dapat mendeteksi dan menyarankan kita kapan harus pergi ke rumah sakit tanpa harus menunggu kondisi gawat darurat,” terangnya.

Pembicara lainnya Prof. Hadri Kusuma menjelaskan fungsi IT Governance untuk membantu pemimpin perusahaan dalam tanggung jawab mereka memastikan tujuan IT tersebut sudah sesuai dengan bisnis mereka, dapat memberikan nilai, dan dapat menghitung performa serta risiko.

Sedangkan pembicara Abu Abdullah mengatakan ada beberapa trend di bidang manufacturing di antaranya ada automated manufacturing system, computer integrated manufacturing, agile manufacturing, E-Manufacturing, digital manufacturing, Intelligent manufacturing dan smart manufacturing.

Ia juga menjelaskan ada beberapa kualifikasi dan kemampuan yang penting untuk dimiliki di era ini.  Topik mengenai ICT juga sempat disinggung sedikit. ICT adalah informasi dasar tentang teknologi dan kemampuan berinteraksi dengan komputer dan robot, juga kemampuan untuk bekerja dan mengolah data.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

DOWNLOAD EBOOK GRATIS
⚠️Hanya Bisa Didownload Selama Ramadan

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132

Duniadosen.com © 2020 All rights reserved

Dibuat dengan ❤ di Jogja