fbpx

Guru Besar ITS Ini Berbagi Tips Menyusun Skripsi Anti-Plagiarisme

Menyusun Skripsi
Prof. Dr. rer. Nat. Irmina Kris Murwani M.Si., ketika mengisi materi untuk mengajak mahasiswa tingkat akhir agar tidak melakukan plagiat. (Sumber foto: its.ac.id)

Surabaya – Skripsi bagi sebagian mahasiswa tingkat akhir terkadang menjadi momok. Namun, mau tidak mau harus tetap dikerjakan demi mendapatkan gelar Sarjana. Tak sedikit dari mereka mengambil jalan pintas dalam mengerjakan skripsi dengan copypaste atau plagiat. Menghindari hal tersebut, Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berbagi tips menyusun skripsi antri plagiarisme.

Plagiarisme, membajak, maupun menjiplak dapat dianggap sebagai tindak pidana. Demi mencegah plagiarisme di kalangan mahasiswa, utamanya mahasiswa tingkat akhir saat menyusun skripsi, Direktorat Hubungan Internasional ITS Surabaya menggelar acara Researcher & Researcher Student Enrichment Program (R2SEP),  pada Selasa (8/10/2019) kemarin.

“Plagiarisme bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, kejujuran akademik sangat diperlukan,” ujar Kepala Pusat Pengelola Hak Kekayaan Intelektual ITS Prof. Dr. rer. Nat. Irmina Kris Murwani M.Si., saat membuka acara di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS, seperti dikutip dari laman its.ac.id.

Sebenarnya ada tiga metode utama bagaimana melakukan inkorporasi pusparagram tulisan dalam penyususan skripsi menjadi tulisan kita sendiri, yang berbeda sesuai dengan kedekatan tulisan Anda dari sumber tulisan. Yaitu Kutipan (Quotation), Parafrasa (Paraphrase), dan Ringkasan (Summary).

Kutipan

Tips menyusun skripsi anti-plagiarisme yang pertama adalah, kutipan. Ketika sedang menulis skripsi terkadang penulis ingin mengutip sumber untuk mendukung pendapat penulis. Namun, mengutip sebuah kutipan lazimnya sesuai dengan aslinya, baik tanda baca, ejaan, kata, dan kalimat. Kecuali jika ada kata dan kalimat tertentu yang sengaja dihilangkan karena dianggap tidak relevan.

Terapkan Parafrase

Tips menyusun skripsi yang kedua menurut Irmina yang juga sebagai Guru Besar ITS ke-103 dalam bidang Ilmu Katalis Heterogen ini menjelaskan bahwa plagiarisme, disadari atau tidak, banyak dilakukan. Untuk menghindari plagiarisme, Irmina memaparkan apabila ide tulisan bukanlah pemikiran pribadi, dapat diterapkan parafrase atau penguraian kembali suatu karangan dalam susunan kata yang lain tanpa melupakan sitasi atau kutipan.

Parafrase dengan plagiarisme adalah hal yang berbeda. Parafrase memungkinkan penulis untuk memberi penekanan yang berbeda dengan penulis lain walaupun makna yang dihasilkan sama.

Gunakan Software Asli

Kemudian selain parafrase, tips menyusun skripsi menurut Irmina yaitu menganjurkan mahasiswa untuk menggunakan piranti lunak yang asli. Menggunakan perangkat bajakan, menurutnya, juga termasuk dalam plagiarisme. “Gunakanlah software asli, apalagi ketika membuat skripsi. ITS sudah sediakan,” terangnya.

Sertakan Sitasi (Daftar Pustaka)

Prof. Kosuke Heki yang juga didapuk sebagai pembicara, mengibaratkan sitasi seperti buah, di mana informasi yang didapatkan dari sebuah tulisan bisa langsung ‘dikonsumsi’. Sehingga sitasi tidak boleh dilupakan begitu saja.

Menyusun Skripsi
Prof. Kosuke Heki, salah satu pembicara, ketika menjelaskan tentang publikasi internasional dalam acara Researcher & Researcher Student Enrichment Program (R2SEP). (Sumber foto: its.ac.id)

Profesor dari Hokkaido University ini menjelaskan bahwa jumlah publikasi internasional naik dari tahun ke tahun. Di mana publikasi ilmiah menjadi yang paling banyak dipublikasikan. Penelitian ilmiah harus tetap berlanjut baik satu kali ataupun dua kali tiap tahunnya.

Pria yang telah mempublikasikan 180 karya ini melanjutkan, ada beberapa hal yang dapat memotivasi orang untuk menulis sebuah karya ilmiah termasuk menyusun skripsi. Diantaranya untuk mendapatkan gelar, promosi kenaikan jabatan, dana yang didapat untuk melakukan sebuah riset, dan juga pengakuan dari orang lain.

Gunakan Aplikasi Tata Bahasa

“Dalam menulis, ikuti saja template yang sudah ada. Gunakan juga gaya bahasa yang ringkas. Jika diperlukan, gunakanlah aplikasi untuk mengetahui kesalahan tata bahasa jika menulis karya dalam Bahasa Inggris,” imbuhnya.

Redaksi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132

Duniadosen.com © 2020 All rights reserved

Dibuat dengan ❤ di Jogja