fbpx

Ini 9 Alasan Mengapa Dosen Muda Harus Sampai Ke Negeri Seberang!

dosen muda
Beradaptasi dengan bahasa dan budaya asing via konsultanpendidikan.com

Dosen Muda | Mereka yang menuntut ilmu di universitas biasa disebut sebagai mahasiswa. Kalau gitu, gak muluk-muluk dong kalau dosen juga kita anggap sebagai mahaguru? Bila senjata utama yang bisa kita manfaatkan untuk mengubah dunia adalah ilmu, berarti dosen adalah pendidik yang bakal menjadi ujung tombak demi dunia yang lebih baik.

Maka dari itu, kamu yang berprofesi sebagai dosen muda maupun yang bercita-cita sebagai dosen nggak boleh ragu-ragu menuntut ilmu untuk mendapatkan gelar master dan doktor sampai ke negeri seberang. Mengapa? Nah, sejumlah alasan berikut ini pasti bikin hatimu semakin mantap!

 

1. Sebagai manusia, kamu dituntut untuk beradaptasi dengan segala kondisi, termasuk budaya dan bahasa yang asing sama sekali.

Menuntut ilmu di luar negeri berarti kamu bakal membaur dengan budaya dan bahasa yang asing dengan keseharianmu. Tak ada lagi obrolan dengan bahasa ibu, atau makanan rumahan favoritmu. Mau gak mau, kamu “dipaksa” untuk mengikuti budaya tempat kamu belajar. Kemampuan adaptasimu sangat diasah di sini.

Tapi, di sinilah terbentang kesempatan untuk menjumpai pemikiran-pemikiran baru dan mengasah ilmu yang kamu miliki. Akan ada banyak hal yang bisa kamu pelajari di sini. Tak cuma di bidang ilmu yang kamu geluti, tapi juga ilmu dan pengalaman tentang menjadi manusia.

 

2. Kamu akan belajar menjadi pengajar yang tak hanya kuat di teori keilmuan, tapi juga fasih di bidang riset dan pengembangan.

Unggul di bidang riset via psa.org.nz
Unggul di bidang riset via psa.org.nz

Pendidikan sarjana yang sebelumnya kamu tempuh di dalam negeri telah membekalimu dengan cukup materi dan teori. Materi kuliah di Indonesia memang dikenal mendalam. Sayangnya, inisiatif untuk melakukan riset masih belum sebesar negara maju. Ini terlihat dari pemanfaatan waktu kerja dosen muda yang umumnya lebih banyak digunakan untuk mengajar mahasiswa daripada melakukan suatu riset.

Dengan belajar ke luar negeri, terutama negera-negara maju yang iklim risetnya tinggi, kamu pun beradaptasi untuk lebih fasih dalam melakukan penelitian dan pengembangan. Siapa tahu, suatu hari hasil risetmu mampu menginspirasi orang banyak untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

 

3. Pengajar di sana tak sekadar membagikan materi kuliah semata. Bila beruntung, kamu akan memperoleh inspirasi untuk mengubah dunia.

Pengajar yang menginspirasi via dartreview.com
Pengajar yang menginspirasi via dartreview.com

Selain inisiatif riset yang tinggi, dosen-dosen yang mengajar di sana umumnya kaya akan pengalaman riil di bidang ilmu pengetahuan. Mereka telah berkelana ke berbagai belahan dunia dan menemukan berbagai permasalahan di sana. Dari situlah, mereka dapat membagi pengalaman yang mampu membuka mata kamu.

Di Indonesia, mungkin kamu tidak banyak menemukan dosen-dosen yang punya kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi mahasiswanya di kelas. Sementara, di luar negeri, kamu mungkin akan sering menjumpai dosen muda yang mampu mengubah cara pandangmu bagaimana melihat dunia serta menginspirasimu untuk bisa mengubah dunia.

 

4. …Atau, setidaknya kamu akan mendapatkan pencerahan untuk menyelesaikan permasalahan di negeri sendiri.

Menyelesaikan masalah di negeri sendiri via harianterbit.com
Menyelesaikan masalah di negeri sendiri via harianterbit.com

Oke. Mengubah dunia mungkin kata yang kelewat muluk bagimu. Tapi, sama sekali gak mustahil untuk menemukan jawaban atas suatu permasalahan yang terjadi di negerimu sendiri. Permasalahan yang tampak sukar dipecahkan di sini, mungkin saja dosenmu di sana bisa menjabarkan contoh solusi untuk permasalahan serupa di belahan dunia lain.

Hal semacam ini mampu memercikkan ide di kepalamu tentang cara mengatasi sebuah permasalahan di daerah asalmu. Bila dilaksanakan dan berhasil, ini jelas menjadi kontribusi besar bagi masyarakat kita.

 

5. Kamu semakin terdidik untuk aktif dan kritis, sebab setiap diskusi dan presentasi yang kamu ikuti di kelas membutuhkan kejelian tanpa celah.

Diskusi yang aktif via culturalorientation.net
Diskusi yang aktif via culturalorientation.net

Ketika kuliah lagi di luar negeri untuk mengambil gelar master, kamu bakal semakin terbiasa dengan diskusi kelompok dan presentasi. Di forum-forum kecil inilah, kamu akan lebih terlatih untuk kritis dan aktif, serta belajar bagaimana mengemukakan dan mempertahankan pendapatmu di muka umum.

Kemampuan serta pengalaman dosen muda yang luas itu menuntutmu untuk mengoleksi data dengan sebaik-baiknya dan memahami sejumlah bidang yang bersentuhan dengan lingkup yang kamu bahas. Tanpa itu, siap-siap presentasi atau pendapatmu dibabat habis karena menyisakan banyak celah!

 

6. Tapi, dosen muda di kelas itu bukanlah dewa. Mereka justru sangat terbuka dengan sanggahan dari mahasiswanya.

Terbuka dengan sanggahan via haifaholocauststudies.wordpress.com
Terbuka dengan sanggahan via haifaholocauststudies.wordpress.com

Dosen tak selalu benar. Meski dosen pengajarmu sangat berpengalaman, mereka juga manusia yang bisa melakukan kekeliruan. Tapi, mereka sangat berlapang dada untuk mengaku salah dan membiarkan mahasiswanya mengoreksi kesalahan mereka.

Kamu juga tak perlu segan-segan menginterupsi mereka bila memiliki pertanyaan atau argumen. Sebab, seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, sikap aktif dan kritislah yang berusaha mereka kembangkan pada diri mahasiswanya.

 

7. Selain memungkinkanmu untuk belajar dari pengajar terbaik di bidangnya, kamu juga dengan mudah mengakses jurnal-jurnal internasional maupun buku-buku langka.

Akses jurnal dan buku via pdgm.com
Akses jurnal dan buku via pdgm.com

Untuk mempersiapkanmu menjadi dosen, akademisi, atau ilmuwan yang kompeten di masa mendatang, kamu dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan sumber-sumber data dan informasi yang kamu gunakan dalam tugas-tugasmu. Kamu mungkin jadi gak bakal berani menggunakan informasi-informasi di internet yang belum tentu validitasnya.

Tapi, tenang dulu. Meski gak bisa pakai Wikipedia, kamu gak akan kehabisan referensi untuk tugasmu, kok. Sebab, kamu bisa dengan mudah mengakses jurnal-jurnal internasional maupun buku-buku langka di perpustakaan yang biasanya sangat lengkap.

 

8. Harapanmu untuk bercengkerama dengan komunitas akademisi internasional pun jadi kenyataan. Di sana, kamu bisa mendiskusikan banyak hal.

Diskusi dengan komunitas akademisi via sacnas.org
Diskusi dengan komunitas akademisi via sacnas.org

Menimba ilmu di luar negeri juga memberimu kesempatan untuk membentuk jejaring atau bergabung komunitas akademisi internasional yang terdiri dari kenalan dan kolegamu semasa studi di sana — baik itu dosen maupun sesama mahasiswa. Kamu dapat mendiskusikan banyak hal dengan mereka, mulai dari riset sampai mencari solusi bagi permasalahan yang ada di sekitar kamu.

Sebagai contoh, ketika kamu menghadapi banjir yang ada di Jakarta, mungkin saja kolegamu dari Belanda punya solusinya. Di sini, kamu juga dapat memberikan kontribusi untuk merumuskan berbagai permasalahan di belahan dunia lainnya.

 

9. Sebagai pengajar, kamu akan dituntut untuk melihat suatu permasalahan secara lebih luas dan mendalam.

Menganalisis masalah secara mendalam dan luas via youtube.com
Menganalisis masalah secara mendalam dan luas via youtube.com

Dalam menyelesaikan suatu permasalahan, kamu harus menganalisanya secara luas dan mendalam. Gak cukup kalau hanya melihat dari satu sisi saja, sebab satu masalah bisa dipengaruhi oleh beberapa aspek yang meliputi beberapa bidang ilmu. Untuk itu, kamu mungkin akan mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya.

Kamu juga berlatih untuk berpikir panjang dan mendalam, bukan hanya jangka pendek saja. Itu sebabnya dosen-dosen yang bergelar profesor biasanya menguasai tak hanya satu bidang ilmu saja.

 

10. Kamulah garis depan untuk mewujudkan world class university. Dirimu yang bakal menginspirasi mahasiswamu.

Kamu jadi inspirasi banyak orang via jagawana.com
Kamu jadi inspirasi banyak orang via jagawana.com

Agar universitas tempatmu bekerja layak diberi predikat world class university, orang-orang seperti kamulah yang menjadi motor utamanya. Makanya, kamu mesti menempa ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya di negeri orang, agar dapat menginspirasi orang-orang di sekitarmu.

Simak pula: Hadi Santoso, Dosen Inspiratif asal Indonesia

Dan bila kamu ingin jadi dosen muda yang menginspirasi, yuk jangan ragu buat kuliah lagi di luar negeri! Beasiswa ke sana juga udah banyak, ‘kan?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132