Bagi para dosen menulis buku monograf maupun karya ilmiah lainnya menjadi sebuah kewajiban. Tentunya untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan juga terus produktif selama menjadi dosen.
Penulisannya juga menjadi salah satu syarat untuk bisa meniti jenjang karir di dunia dosen. Jadi, untuk Anda yang baru terjun menjadi dosen ada baiknya mengenal apa itu buku monograf dan bagaimana cara menyusunnya.
Apa Itu Buku Monograf?
Sekilas definisi atau pengertian dari buku monograf tidak berbeda dengan buku referensi. Yakni salah satu jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh para ahli atau orang yang memang paham di suatu bidang ilmu. Penyusunannya berisi pemaparan secara ilmiah mengenai satu bidang ilmu.
Tentunya bidang ilmu yang dipahami dan dikuasai oleh dosen yang menyusunnya. Secara detail buku monograf cenderung fokus membahas pada bidang ilmu, sehingga sifatnya lebih spesifik dan terfokus.
Selain itu saat menulis buku monograf juga memiliki sejumlah teknis, yang berisi sejumlah elemen. Sebut saja seperti metodologi, termuat data, teori mutakhir, kesimpulan, dan sebagainya. Sehingga secara umum bentuk susunannya tidak berbeda dengan karya ilmiah jenis lainnya.
Baca juga Yuk Perhatikan 4 Prinsip Menulis Buku Monograf
Berhubung buku monograf ini sifatnya spesialis maka hanya disusun oleh satu orang yang memang memiliki spesialisasi di satu bidang yang dibahas.
Penulis pun tidak hanya menulis dengan tema tertentu sebagaimana dalam penulisan novel dan buku motivasi. Tulisan jenis ini umumnya bisa ditulis oleh siapa saja
Berbeda dengan buku monograf yang perlu disusun secara detail oleh ahlinya. Dibutuhkan keahlian di suatu bidang, baru kemudian bisa menyusun buku monograf. Sebab penjabarannya secara ilmiah dengan teknis seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Syarat Menulis Buku Monograf
Apabila belum menguasai suatu bidang maka Anda belum bisa menulis buku monograf, namun bukan berarti tidak boleh mempelajarinya.
Anda tetap bisa mengetahui definisi dan juga syarat umum dalam penyusunan buku tersebut. Adapun untuk syarat penulisannya ternyata ada beberapa poin, seperti:
1. Rumusan Masalah
Syarat pertama di dalam menulis buku monograf adalah terdapat rumusan masalah. Minimal terdapat rumusan masalah yang sifatnya novelty atau kebaruan, yang juga memiliki sifat informatif.
Meskipun buku atau tulisan jenis lain sifatnya juga informatif, namun tujuan penyusunan buku monograf adalah menyajikan informasi terbaru kepada pembaca yakni terkait suatu bidang ilmu.
Selain itu isi pembahasan di dalam buku monograf merupakan hasil penelitian baru. Bukan penelitian lama yang kemudian dipaparkan sampai berkali-kali sebagaimana karya tulis non ilmiah pada umumnya.
2. Metodologi
Syarat berikutnya di dalam proses menulis buku monograf adalah menyampaikan metodologi yang digunakan. Metodologi ini digunakan untuk memecahkan masalah yang sudah dijelaskan di bagian Rumusan Masalah di atas.
Metodologi juga menjadi bagian penting di dalam karya ilmiah, dan tidak tertutup kemungkinan jenis metodologi yang digunakan berbeda dengan karya orang lain. Sebab setiap permasalahan memiliki penyelesaiannya sendiri-sendiri.
3. Dukungan Data Untuk Menulis Buku Monograf
Berhubung buku monograf termasuk ke dalam karya ilmiah, maka sifatnya harus ilmiah atau logis dengan pembuktian. Maka harus ada dukungan data yang menunjukan bahwa isi dari monograf yang dibuat bukan hasil pendapat pribadi. Melainkan hasil sebuah penelitian.
4. Kesimpulan
Karya ilmiah biasanya memiliki bagian kesimpulan dan tentunya hal ini juga berlaku untuk buku monograf. Biasanya juga bagian ini diletakan di bagian akhir atau monograf. Oleh sebab itu pastikan menyusun kesimpulan saat menulis buku monograf, bisa secara eksplisit dan bisa pula secara implisit.
5. Daftar Pustaka
Syarat terakhir dalam penulisan buku monograf adalah menyusun daftar pustaka. Daftar ini akan memperlihatkan atau menyampaikan literatur mana saja yang digunakan untuk menyusun isi dari buku monograf tersebut.
Sehingga pembaca juga bisa mengetahui referensi dasar yang dipakai penulis, dan mengecek apakah sumbernya valid atau sebaliknya.
Buku monograf biasanya hanya ditulis dalam satu volume saja, atau dibuat dalam satu jilid saja. Sehingga bisa dikatakan pula bahwa istilah monograf yang digunakan adalah untuk membedakan karya tulisan yang sifatnya terbitan berseri dan terbitan buku.
Setelah mengetahui definisi dan juga syarat dalam menulis buku monograf sesuai yang disampaikan di atas. Kini Anda bisa mulai menyusunnya sesuai dengan ketentuan yang ada.